Jumat, 30 April 2010

Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem pernapasan pada manusia :

1. Dilakukan secara tidak langsung

  • Pernapasan langsung : Udara berdifusi melalui permukaan kulit tubuh.
  • Pernapasan tidak langsung : Udara berdifusi melalui alat-alat pernapasan

2. Difusi udara pernapasan manusia terjadi di bagian dalam tubuh yaitu gelembung paru-paru (alveolus)


Alat-alat Pernapasan pada Manusia

Terdiri dari rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), bronkiolus (anak cabang batang tenggorokan), pulmo (paru-paru).

Rongga Hidung



Rongga hidung merupakan jalan masuk O2 untuk pernapasan dan jalan keluar CO2 serta uap air sisa pernapasan. Udara yang dihirup akan mengalami 3 proses sebelum masuk ke rongga hidung, yaitu :

  • Penyaringan : Udara disaring dari debu-debu yang masuk bersama udara dilakukan oleh rambut dan selaput lendir di dalam rongga hidung.
  • Penghangatan : Udara yang masuk mengalami proses ini agar sesuai dengan suhu tubuh
  • Pengaturan kelembapan : Kelembapan udara diatur agar sesuai dengan kelembapan tubuh

Faring (Tekak)

Faring atau tekak terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Bentuk faring seperti tabung corong. Faring tersusun dari otot rangka dan di dalam faring terdapat tonsil (amandel). Fungsi faring, yaitu :

  • Sebagai jalan bagi udara dan makanan
  • Sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara

Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dindingnya tersusun dari 9 buah tulang rawan dan salah satu tulang rawan tersebut tersusun dari 2 lempeng kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga, bagian ini disebut jakun.

Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis yang berbentuk seperti daun dan dapat membuka atau menutup. Saat menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi ke kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang membentuk 2 pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.

Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada (toraks). Trakea tersusun dari cincin tulang rawan dan otot polos. Dinding bagian dalam trakea berlapis sel-sel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Fungsi silia adalah untuk menahan dan mengeluarkan kotoran dan debu yang masuk bersama udara. Trake memiliki cabang 2 yang menuju ke paru-paru kiri dan kanan yang disebut bronkus.

Pulmo (Paru-paru)

Paru-paru terletak di rongga dada bagian atas dan pisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Ada 2 paru-paru, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kanan terdiri dari 3 gelambir dan paru-paru kiri 2 gelambir. Keduanya dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.

Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus. Bronkiolus tidak memiliki cincin tulang rawan, tetapi rongganya bersilia. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi pemuluh halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon dan jumlahnya kurang lebih 300 juta. Dindingnya sangat tipis dan elastis, serta terdiri dari 1 lapis sel yang diliputi pembuluh-pembuluh kapiler darah. Di dalam alveolus terjadi difusi (pertukaran gas pernapasan) antara O2 dan CO2.